Sumber Informasi Independen, Aktual dan Terpercaya
IndeksPoros Media TV

Humor Segar ala Gus Dur

Avatar photo
Di balik canda dan tawa, Gus Dur adalah seorang intelektual yang mendalam. Ia membaca banyak buku dan memiliki pengetahuan luas tentang sejarah, agama, dan politik. Kombinasi antara humor, kebijaksanaan, dan pengetahuannya yang luas membuatnya dihormati oleh banyak kalangan

Porosmedia.com, Gus Dur, mantan presiden Indonesia, dikenal dengan humor segarnya yang tidak hanya membuat orang tertawa, tetapi juga merefleksikan kebijaksanaan dan sikap santainya terhadap kehidupan.

Banyak cerita lucu yang beredar di masyarakat tentang Gus Dur. Salah satunya adalah ketika ia diminta pendapat tentang berbagai isu politik yang kompleks, ia sering menjawab dengan lelucon yang mengundang tawa namun mengandung makna mendalam. Misalnya, ketika ditanya tentang masalah korupsi, ia pernah berkata, “Di negara kita, ada tiga jenis polisi: polisi tidur, polisi lalu lintas, dan polisi yang tidur di lalu lintas.”

Tidak hanya humor, Gus Dur juga dikenal karena pandangannya yang inklusif dan toleran terhadap berbagai agama dan budaya di Indonesia. Ia sering berkata bahwa negara ini berdiri di atas keberagaman, dan itulah yang membuat Indonesia kuat. Gus Dur adalah seorang pemimpin yang menghargai perbedaan dan selalu berusaha untuk menjembatani kesenjangan antar kelompok.

Di balik canda dan tawa, Gus Dur adalah seorang intelektual yang mendalam. Ia membaca banyak buku dan memiliki pengetahuan luas tentang sejarah, agama, dan politik. Kombinasi antara humor, kebijaksanaan, dan pengetahuannya yang luas membuatnya dihormati oleh banyak kalangan, baik di dalam maupun luar negeri. Hingga kini, warisan pemikirannya masih menjadi inspirasi bagi banyak orang dalam memahami dan menghadapi tantangan kehidupan dengan sikap yang lebih santai dan bijaksana.

Baca juga:  Kenduri “Urban Humanity” Refleksi Kehidupan Pemulung Menjadi Event Tahunan Sanggar Humaniora

KH Abdurrahman Wahid atau terkenal dengan sapaan Gus Dur adalah Presiden ke-4 RI. Gus Dur dikenal sebagai sosok yang penuh dengan humor cerdas yang segar. Gus Dur secara alami memiliki kecerdasan verbal yang tinggi. Kemampuan ini memungkinkannya untuk dengan cepat menangkap situasi dan merespons dengan humor yang tepat.

Sebagai seorang intelektual dan pemimpin agama, Gus Dur memiliki pendidikan yang luas dan pengalaman yang beragam. Ini memungkinkannya untuk memiliki wawasan yang dalam tentang banyak hal, termasuk politik, budaya, dan agama, yang seringkali menjadi bahan untuk humor.
Bahkan dalam suatu waktu Gus Dur tak segan-segan membuat lelucon dengan tema Penguasa RI 32 tahun lamanya, Presiden Soeharto.
Mengutip jaringansantri.com, Gus Dur pernah berkisah setiap menjelang weekend, keluarga Cendana (Pak Harto dan keluarga) sering menghabiskan liburannya di daerah Puncak, Bogor.

Keberangkatan pertama, Mbak Tutut lebih dulu pergi. Sesampainya di pintu pembayaran tol Ciawi, ia mengeluarkan uang 100 ribuan.
Saat akan dikembalikan, Mbak Tutut menolak seraya berkata : “Tak usah dikembalikan, biar buat tambahan uang dapurmu saja.”
“Waduh, terima kasih banyak atas kebaikan Mbak Tutut. Memang Mbak Tutut cantik juga dermawan,” kata penjaga tol dengan senang hati.
“Siapa dulu dong..anak Presiden..,” komentar Mbak Tutut sambil melaju.

Baca juga:  Noplace Media Sosial Baru yang diminati Gen Z

Tidak lama kemudian, Tommy menyusul. Ia pun membayar tol dengan mengeluarkan uang pecahan 50 ribuan.
Saat mau dikembalikan, Tommy pun menolak dengan halus.
“Biarin aja buat uang rokokmu..,” jelas Tommy dengan senyuman khasnya.
Keruan saja penjaga tol senang betul. “Terima kasih Pak Tommy, Bapak baik hati sekali..,” tutur penjaga tol.
“Ah..biasa itu sih.. saya kan anak Presiden..,” timpal Tommy Soeharto dengan bangga.
Setengah jam kemudian, muncul Pak Harto. Ia pun mencontohkan sebagai warga negara yang baik dengan membayar tol. Diserahkannya uang 20 ribuan.
Beberapa saat Pak Harto terlihat menunggu, tidak langsung tancap gas. Lalu ia berkata kepada penjaga tol : “Mas, mana kembaliannya?”
“Lho, putra-putri Bapak saja tidak minta kembalian, kok Pak Presiden sendiri malah minta kembalian..?” tanya penjaga tol penasaran.
“Ooitu tho sebabnya.. sini, kamu saya jelasken.. kamu tahu tidak, siapa yang berangkat duluan tadi..?” tanya Pak Harto.
“Tahu Pak.. Mbak Tutut dan Pak Tommy anak Bapak..” jawab penjaga tol.
“Ya itulah makanya mengapa mereka tidak minta kembalian, karena mereka anak Presiden. Sedangkan saya ini cuma anak petani, tahu..? Cepat ! sini kembaliannya..!” bentak Pak Harto.
Penjaga Tol: ####**

Baca juga:  Di Sela Silaturahmi, PT. Zamedia Umumkan Kerjasamanya Dengan Video.Com

Humor Gus Dur tidak hanya menghibur, tetapi juga mencerminkan kebijaksanaan dan sikap santainya terhadap kehidupan. Melalui humornya, Gus Dur mengajak masyarakat untuk berpikir kritis, menentang ketidakadilan, dan menerima kenyataan dengan hati yang ringan. Humornya menjadi warisan yang terus menginspirasi dan membawa tawa serta kebahagiaan bagi generasi mendatang.

Penulis

Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda Cingebul

Editor (*4yz)