Porosmedia.com, Kota Bandung – Sampah masih menjadi isu yang perlu diselesaikan bersama, mulai dari sektor pemerintah, akademisi, hingga komunitas.
Mayoritas jenis sampah yang dihasilkan Kota Bandung adalah sisa makanan sebanyak 44,5 persen, sampah plastik 16,7 persen, karton 13,2 persen dan sampah kain 4,75 persen.
Karena itu, menurut Sekda Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan Kalau masih dilakukan penanganan dengan cara konvensional, tahun 2023 sampah Kota Bandung bisa sampai 1.700 ton per hari.”
Di sisi lain, penyebab utama bahwa kota Bandung tidak memiliki TPA sendiri. Saat ini Kota Bandung masih bergabung dengan wilayah lain di Sarimukti Kabupaten Bandung Barat dalam membuang sampah. Belum lagi infrastruktur dan kendala lainnya yang masih menjadi tantangan tersendiri, Ucap Ema.
Sementara itu, Demi mengoptimalkan penanganan sampah, Pemkot Bandung bersama ITB berkolaborasi dalam program Smart with Living Lab (SWLL). Program ini diusulkan Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas ITB (PIKKC ITB).
Head of Smart City & Community Innovation Center ITB, Prof. Suhono Harso Supangkat menjelaskan, SWLL mulai dikembangkan tahun ini dan diusulkan di G20 pada November di Bali.
dari berbagai tanggapan dan pandangan pemerintah dan para akademisi, Erick Darmadjaya B.Sc, MKP yang merupakan Anggota DPRD kota Bandung yang duduk sebagai Sekretaris Komisi A dan Anggota Badan Anggaran DPRD Kota Bandung dari Partai Solidaritas Indonesia langsung menanggapi dengan kerja nyata langsung ke akar masalah sampah.
Diawali pemantauan di TPS atau sampah yang menumpuk di pinggir Jalan Ahmad Yani Kota Bandung. Bersama para relawan dan Dinas Lingkungan Hidup, Erick Darmadjaya B.Sc, MKP berupaya mengajak masyarakat bahwa masalah sampah adalah masalah bersama.
Sebab itu, Erick Darmadjaya B.Sc, MKP langsung turun tangan di wilayah tersebut yang terhitung bisa diangkut sekitar 20 truk sampah untuk membereskan. Akhirnya, dengan keseriusan dan tanggung jawab bersama hanya semalam sampah – sampah langsung bisa diambil dan dibersihkan tanpa sisa.
Menurut Erick Darmadjaya Bsc MKP. yang pernah lulus Tahun 2020 sampai berhasil meraih gelar Magister Kebijakan Publik dari Universitas Padjajaran menambahkan saat ditemui Porosmedi.com di lapangan menegaskan bahwa masalah sampah jangan hanya di tumpukan kepada pemerintah dalam menanganinya.
Minimalnya sampah harus kita kemas dengan baik. Atau belajar untuk memilih dan memilah sampah agar bisa dimanfaatkan bersama lembaga atau komunitas peduli lingkungan.
Daripada itu juga, Erick berpesan agar anak sungai kecil, pinggir jalan atau trotoar jangan dijadikan tempat sampah, tutup Erick sambil melanjutkan aktivitas membantu masyarakat mengurangi tumpukan sampah di kota Bandung.