Porosmedia.com, Cerpen – Beberapa hari ini cuaca sangat dingin, hujan mengguyur semenjak siang hingga malam. Membuat hasrat untuk ngemil semakin menjadi-jadi.
Aku ibu rumahtangga yang suka memasak. Biasanya aneka hidangan di rumah aku bikin sendiri, mulai dari masakan sehari-hari sampai aneka roti dan kue.
Ketika hujan turun di sore ini, terbayang olehku rasa manis gurih kue Bolu bersanding dengan kehangatan dari aroma kopi hitam. Hmmmm… Sungguh pas disantap di sore hujan begini,membuat suasana hati semakin syahdu.
Aku segera ke dapur, mempersiapkan bahan-bahan untuk membuah kue bolu, segala peralatan untuk membuat kue aku keluarkan dari lemari, di timbang semua bahan, ketika aku mencoba menyalakan mixer, ehh .. tuk ..tak.. ku cabut kabel nya, ku ulangi lagi.. wahhh … Mixer nya rusak . Hiks …
Kecewa lah diriku, tak jadi makan kue bolu hangat.
Yasudahlah .. mungkin belom rezeki nya makan kue bolu.
Segera kubereskan semua peralatan dan bahan yang tadi sudah kusiapkan.
Aku pun membuat kopi hitam, kemudian duduk bersantai di depan televisi.
Aroma khas dari kopi hitam sungguh menggugah selera, “hmmmm… Sayang sekali bolu hangat nya tak ada” pikirku.
Hujan sore ini mulai reda, menyisakan bau basah di tanah dan percikan air pada dedaunan di depan rumah. Orang bilang hujan itu 10 persen air dan 90 persen kenangan. Tapi menurut ku hujan itu 10 persen air dan 90 persen ya tetap air.
Jemari ku memainkan remot tv, tak ada siaran yang menarik , sementara itu asap pada kopi hitam yang mengepul , mengeluarkan aroma wangi yang khas. khas. Ketika sedang asyik menonton televisi, terdengar suara ketukan di pintu.
“Assalamualaikum”
Segera kubuka pintu “waalaikumsalam”
Nampak seorang ibu membawa piring dengan ditutupi serbet.
“Bu, ini lho, tadi saya bikin kue, dicicipi ya Bu” ujar tetanggaku, seraya menyerahkan piring berisi kue.
“Wah, masyaAllah Alhamdulillah, makasih lho Bu, ih kebetulan saya lagi pengen kue bolu ” ujarku kegirangan.
“Masuk dulu Bu, ini piring nya saya cuci dulu” ujarku
Lalu piring bekas bolu yang sudah aku cuci , aku isi lagi dengan aneka cemilan yang ada di rumah ku.
“Makasih lho Bu, malah diisi lagi piring nya ” ujar tetanggaku, sambil berpamitan.
Akhirnya si kopi bertemu juga dengan si kue bolu … Lalu terdengar suara Afghan menyanyi di televisi “Jodohhhh pastiii bertemuuu” …
Begitulah ,kehangatan dan kebahagiaan kecil sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Jangan lupa bersyukur untuk hal-hal kecil yang sering kita alami.
Lalu saya teringat pada sebuah hadist.
“Sahabat yang paling baik di sisi Allah adalah yang paling baik sikapnya terhadap sahabatnya. Tetangga yang paling baik di sisi Allah adalah yang paling baik sikapnya terhadap tetangganya.” (HR At Tirmidzi )***
