Porosmedia.com, Seperti yang diketahui khodam menjadi viral lantaran ada konten kreator yang berusaha menerawang melalui live video, para kreator Tiktok berusaha cek khodam pengikutnya hanya dengan melalui nama.
Fenomena ini menarik perhatian banyak orang, baik yang percaya maupun yang skeptis. Banyak yang penasaran dengan permainan ini digunakan oleh para kreator dalam live streamingnya .
Di sisi lain, ada juga yang menganggap hal ini sebagai hiburan semata, sebuah bentuk kreativitas dalam dunia digital yang penuh dengan hal-hal unik dan tak terduga.
Interaksi antara kreator dan pengikutnya pun menjadi semakin menarik. Para pengikut yang penasaran mengirimkan nama mereka, berharap untuk mendapatkan wawasan tentang khodam yang mungkin mendampingi mereka.
Sementara itu, kreator berusaha memberikan penjelasan yang menarik dan memukau, menciptakan konten yang semakin menarik minat penonton.
Namun, di balik semua ini, perlu ada juga diskusi tentang etika dan tanggung jawab dalam menyebarkan informasi yang berhubungan dengan hal-hal gaib dan mistis. Bagi sebagian orang,
topik ini sangat sensitif dan harus ditangani dengan hati-hati agar tidak menimbulkan ketakutan atau kesalahpahaman. Seiring berjalannya waktu, fenomena ini mungkin akan terus berkembang,
memberikan ruang bagi berbagai pendapat dan perspektif yang beragam.
Dikutip tanggapan Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) UM Surabaya M Febriyanto Firman Wijaya Riyan menjelaskan istilah Khodam lebih dikenal dalam konteks mistis dan spiritual, digambarkan sebagai jin pembantu manusia. Secara sosiologis, mistisisme menurut Glock &Stark merupakan bentuk dari dimensi eksperiensial keagamaan(religious experience) selain dimensi ritual,ideologikal, intelektual, dan sosial.
“Dengan demikian apa yang sedang tren saat ini, ramalan khodam ada pada dimensi ritual,”ujar Riyan Sabtu (22/6/24)
Lalu bagaimana menurut Islam terkait ramalan khodam di live TikTok ?
Riyan menjelaskan, adanya entitas jin yang menjadi pembantu manusia memang dijelaskan dalam kisah Nabi Sulaiman as. dalam surah Al-Anbiya ayat 82 :
Artinya: “Dan Kami telah tundukkan (pula kepada Sulaiman) segolongan syaitan-syaitan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan mengerjakan pekerjaan selain daripada itu, dan adalah Kami memelihara mereka itu.”
Mukjizat yang khusus dimiliki oleh Nabi Sulaiman dapat berkomunikasi dengan binatang dan jin, sehingga dapat memerintahkan mereka untuk membantu tugas kenabian sebagai utusan ALLAH SWT.
Namun terkadang masih bnyak yang menggunakan Kisah Nabi Sulaiman tersebut kemudian sering dijadikan dasar yang menyatakan jika memiliki khodam bukan berarti syirik.
Dikutip Apa Kabar Indonesia Siang TvOne, Pengurus Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat , Muhammad Nur Hayid mewanti-wanti soal bahayanya yang dapat berakibat fatal secara akidah.
Muhammad Nur Hayid menjelaskan, dalam pandangan Islam, khodam itu sesungguhnya Allah telah ciptakan ada, akan tetapi khodam dalam konteks Islam bukan seperti yang viral di media sosial.
“Khodam dalam Islam punya makna sebagai makhluk yang Allah ciptakan yang bertugas untuk mengawal manusia. Dalam tradisi pesantren, terutama pesantren Nahdlatul Ulama, sejak kecil itu ada khodam jin dan khodam malaikat,” ujar Muhammad Nur Hayid
Dengan memahami perbedaan antara khodam malaikat yang berasal dari Allah dan khodam jin yang bisa membawa pada keburukan, diharapkan umat Islam dapat lebih bijak
dalam menjalani kehidupan dan selalu berpegang teguh pada ajaran agama yang benar.
Pengurus Komisi Dakwah MUI Pusat juga menyinggung soal khodam leluhur dalam perspektif jawa yang sering disebut Sedulur Papat Limo Pancer
“Tradisi Jawa satu rangkaian dari bayi yang keluar saat dilahirkan itu dikubur, kalau malam dikasih lampu. Itu adalah bagian dari kearifan lokal, bahwa kita tidak boleh abai dengan lingkungan,” ucap Nur Hayid
Pengurus Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Muhammad Nur Hayid menjelaskan, percaya cek khodam di media sosial menurutnya sama saja dengan percaya kepada dukun ataupun ramalan lainnya.
“Percaya sama khodam bukan musyrik, percaya sama khodam sebagai sebuah kehendak dan takdir dari Allah tidak masalah, bahwa masing-masing kita ada khodam,” katanya.
Namun, seperti yang disampaikan oleh Nur Hayid, mencari khodam melalui media sosial dapat menjadi awal dari praktek kemusyrikan yang menjadi masalah.
Tidak semua informasi yang dibagikan di media sosial dapat dipercaya, dan ada banyak penipu yang siap memanfaatkan kepercayaan orang lain untuk keuntungan pribadi.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk selalu kritis dan bijak dalam mengonsumsi informasi serta tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang tidak memiliki dasar yang kuat.
Lebih baik kita fokus pada upaya-upaya yang sesuai dengan ajaran agama dan nilai-nilai moral yang kita anut. Dengan begitu, kita dapat menjaga diri kita dari berbagai bentuk
penyesatan dan tetap berada di jalan yang benar.
@arsyslow Jaket Kulit Granger Mafia #wibgajian #jaketkulit #jaketkulitmurah #jaketkulitcewek #jaketkulitasli #jaketkulitwanita #jaketkulitdomba #jaketkulitpria #jaketkulitcowok #jaketkulitgarut #jaketkulitdombasuper #jaketkulitanak #jaketkulitkeren #jaketkulitbikers #jaketkulitcewe #jaketkulitcowo #jaketkulitsuper #jaketkulitformal #jaketkulitmasakini #jaketkulitlaki #jaketkulitcomunity #jaketkulitasligarut #jaketkulitblazer #jaketkulitparka #jaketkulitcowokeren #jaketkulitartis #jaketkulitkorea #jaketkulitsintetis #jaketkulitavirex #jaketkulitglosir #jaketkulitcwo ♬ suara asli – Arsy slow
