Sumber Informasi Independen, Aktual dan Terpercaya
IndeksPoros Media TV

Perubahan nama NPCI menjadi KPNI tidak berpengaruh kepada cita-cita pengurus dan Atlet untuk berprestasi

NPCI ajak Warga Kota Bandung yang memiliki anggota keluarganya disabilitas untuk bergabung dengan KNPI

Jajat Sudrajat

Porosmedia.com, Bandung – Wacana penggantian nama NPCI (National Paralympik Committe Indonesia) menjadi Komite Paralimpik Nasional Indonesia (KPNI) tidak dimasalahkan begitu serius. Hal ini dikatakan ketua NPCI Kota Bandung Yadi Sopian paska acara Sosialisasi Olahraga Disabilitas di Auditorium Wyata Guna Jalan Pajajaran, Kamis (29/8/2024).

Sebelumnya Disinggung terkait perubahan nama dari NPCI menjadi Komite Paralimpik Nasional Indonesia (KPNI). mengatakan sebenarnya perubahan nama itu harus dimulai dari pengurus pusat NPCI.

Kenapa dari pengurus pusat NPCI belum menyetujuinya. Karena penggantian nama tersebut inisiatif dari pemerintah Kota Bandung, yaitu dari NPCI menjadi KPNI. Bahkan, keputusan perubahan ini sudah di sahkan di Peraturan Daerah (Perda), terang Yadi.

Senada dikatakan Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga (Sekdispora) Kota Bandung Sigit Iskandar yang membuka kegiatan mewakili Pj Walikota Bandung,  menyinggung perubahan nama.

Menurut Sigit ketika Peraturan Daerah (Perda) sudah ketok palu, perubahan nama sudah resmi tidak menggunakan bahasa asing lagi.

“Sekarang menjadi  Komite Paralimpik Nasional Indonesia (KPNI) dan harus mulai disosialisasikan. Hal ini menandakan bahwa kota Bandung memang berkomitmen untuk KPNI baik dari segi penganggaran maupun sarana dan prasarana olahraganya, ucap Sigit.

Baca juga:  Anggaran tambahan NPCI Kota Bandung direstui, setiap Atlit NPCI harus serius juarai Peparnas XVII di Solo

Untuk mewujudkan hal itu Sigit menyebutkan, tentu tidak bisa berjuang sendiri. Artinya swasta dan mitra pun harus bisa mendukung. Misalnya penyediaan fasilitas disabilitas di hotel-hotel.

Rencananya Dispora dan legislatif akan mensosialisasikan kepada pihak swasta untuk membantu Pemkot.

“Saya berharap lewat kegiatan sosialisasi ini kecamatan-kecamatan bisa menyampaikan kepada kerabatnya, bahwa kekurangan itu bukan berarti tidak mampu berprestasi.

Dengan demikian diharapkan kepercayaan diri penyandang disabilitas akan tumbuh dan berprestasi membawa nama Kota Bandung,”harapnya.

Berkaitan dengan acara Sosialisasi NPCI jelas Kang Yadi bertujuan memperkenalkan kepada masyarakat tentang NPCI Kota Bandung

“masyarakat harus memahami jika ada anggota keluarganya penyandang disabilitas dan memiliki bakat olahraga layaknya gabung di NPCI untuk di bina mengikuti salah satu cabang olahraga dan menjadi bibit prestasi di kemudian hari,” Jelas Yadi yang juga atlet Catur Tunanetra Nasional ini, yang berniat sosialisasi ini akan berkelanjutan seperti pengurus sebelumnya.

Sementara itu, ditempat yang sama Anggota DPRD Kota Bandung Andri Ruswana mengapresiasi kegiatan sosialisasi NPCI Kota Bandung dan Diisabilitas di Kota Bandung.

Baca juga:  Miris 3 Balita Mengalami Gizi Buruk di Wilayah Kerja Puskesmas Jayakerta

Diminta tanggapannya Kata Andri langkah yang dilakukan NPCI Kota Bandung terkait sosialisasi adalah langkah yang sangat tepat. Tujuannya, guna mencari bibit atlet disabilitas. Kita lihat potensi di 30 kecamatan atau di 151 kelurahan belum tergali semua,”kata Andri.

Andri berharap kegiatan sosialisasi tak sebatas seremonial. Namun juga bisa dilakukan secara road show disemua kecamatan dan kelurahan di kota Bandung.

Kaitan dengan anggaran, kata Andri  DPRD dan Pemkot Bandung harus mendukung. “Wajar jika prestasi berbuah apresiasi”, tegas Andri.

Tentang acara sosialisasi menurut Edi Ali diikuti sebanyak 30 Kecamatan dan 151 perwakilan dari Kelurahan. Adapun nara sumber yakni Hanu Resinurjati dan Yurisman.