Porosmedia,Selalu saja mengharapkan apa yang bisa di dapatkan, bukan apa yang bisa di berikan. Benaknya memang selalu diliputi motif ekonomi yang mengakar sampai ke tulang sumsum, maaf kalau boleh saya kasar dan melakukan perbandingan yang selalu dijadikan celah oleh manusia untuk menaikkan level kesalahan orang lain dan menganggap dirinya sendiri benar🤣, sebenarnya kamu bisa apa ?,bukan kah hanya bisa membuat kegaduhan dan pengakuan dari orang lain .Ia mungkin terlalu jauh mencari sampai lupa pulang kerumahnya sendiri, dan terus saja bermain di lingkaran rutinitas keseharian.
Keinginan untuk terlihat bijaksana,dan jumawa di mata orang lain masih tetap ia harapkan,masih mengenakan topeng kesempurnaan?Sebab, di balik setiap senyum bangga yang ia tunjukkan, tersembunyi rasa cemas dan takut akan penolakan🤣.
Ia pun mulai merenungkan makna sejati dari kebijaksanaan dan keanggunan. Apakah benar-benar terletak pada pandangan orang lain, atau mungkin, lebih kepada bagaimana ia melihat dirinya sendiri?🤏
Hari demi hari, ia belajar untuk lebih jujur pada dirinya sendiri. Pelan-pelan, ia mencoba menerima setiap kekurangan dan ketidaksempurnaan yang ada pada dirinya. Setiap kali ia berhasil melakukannya, ia merasa beban di pundaknya sedikit berkurang. Ternyata, menjadi diri sendiri jauh lebih membebaskan daripada harus terus-menerus berusaha memenuhi ekspektasi orang lain.
Dalam perjalanannya menemukan jati diri, ia menemukan bahwa kebijaksanaan sejati datang dari kedamaian batin dan penerimaan diri. Dan ketika ia mulai menghargai dirinya sendiri,
ia pun mulai menyadari bahwa orang lain juga melihatnya dengan mata yang berbeda 👁️mata yang penuh penghormatan, bukan karena topeng yang ia kenakan, tetapi karena ketulusan yang ia pancarkan.
Ketulusan itu, ternyata, menjadi kekuatan terbesarnya. Ia tidak lagi merasa perlu menyembunyikan jati diri yang sesungguhnya di balik topeng yang rapuh. Setiap senyum yang ia berikan, setiap kata yang ia ucapkan, semuanya mengandung kejujuran yang tulus dan menyentuh hati orang-orang di sekitarnya,☕ melangkah maju, meninggalkan topeng-topeng lama yang pernah ia kenakan.
Dunia di sekelilingnya berubah, menjadi tempat yang lebih indah dan penuh makna, karena ia telah menemukan kekuatan dalam dirinya yang sesungguhnya.
Ia menyadari bahwa perubahan ini bukan hanya tentang dirinya, tetapi juga tentang bagaimana ia mampu menginspirasi orang lain untuk menjadi lebih baik. Dengan setiap langkah yang diambilnya, ia memberikan contoh bahwa ketulusan adalah jalan menuju kehidupan yang lebih bermakna dan damai. Lingkungan di sekitarnya menjadi harmonis, dengan hubungan yang lebih erat dan saling percaya.
Ia tidak hanya mengubah dirinya sendiri, tetapi juga dunia di sekitarnya. Ketulusan telah menjadi warisan terbesarnya, yang akan terus menginspirasi dan memberi kekuatan bagi generasi yang akan datang. Dengan hati yang penuh syukur, ia melangkah ke depan, siap menghadapi segala tantangan dengan keberanian dan cinta yang tidak pernah pudar.
(Rapuh)
.