Porosmedia.com – Islam merupakan agama yang sangat sempurna. Allah Taala telah menciptakan agama ini bagi seluruh manusia. Saat ini, banyak sekali orang yang mengakui Islam sebagai agamanya. Sayangnya, akibat sistem kapitalisme yang diterapkan hampir di seluruh dunia saat ini, Islam telah menjadi agama ritual saja. Masyarakat tetap melaksanakan ibadah mahdoh di masjid dan musala, namun membuang aturan Islamnya ke tempat sampah. Inilah sekularisme, pemisahan yang nyata antara agama dan kehidupan.
Kaum muslimin sendiri pun banyak yang tidak memahami agamanya sendiri. Remaja muslim tumbuh dengan bertanya-tanya mengenai jati diri mereka sebab merasa bingung akan keberadaannya di dunia. Sekali dalam seumur hidup, pastilah manusia memiliki pertanyaan seperti ini kepada dirinya, “Mengapa aku harus hidup di dunia? Untuk apa aku dilahirkan ke dunia ini? Apa sebenarnya tujuan keberadaan diriku di dunia ini?”
Sesungguhnya Islam telah menyediakan jawaban pertanyaan tersebut secara lengkap dan jelas di dalam Al-Qur’an. Sebab pertanyaan semacam ini merupakan bagian dari Uqdatul Kubro. Namun saat ini, interaksi kaum muslimin dengan Al-Qur’an menjadi sesuatu yang jarang terjadi, apalagi mereka yang mencoba memahami dan mengamalkannya. Alhasil, tidak jarang umat muslim terjerumus ke dalam kemaksiatan meski tidak sedikit yang telah menuai pendidikan islam.
Karena itulah, amat penting bagi umat untuk senantiasa mengokohkan aqidah Islam. Sungguh-sungguh memahami alasan terbesar di dalam diri untuk menjadikan Islam bukan saja sebagai agama, namun juga sebagai aturan hidup. Sehingga wajib bagi kita sebagai umat muslim untuk mengkaji kembali uqdatul qubro, yakni tiga pertanyaan besar yang mampu menjawab keresahan utama umat manusia.
Apa Itu Uqdatul Kubro?
Uqdatul kubro adalah aqidah dasar dalam mengkaji Islam. Inilah tiga pertanyaan yang akan selalu terlintas di benak manusia selama mereka tidak tahu jawabannya. Mengetahui jawaban pertanyaan ini bisa mengubah tindakan dan perilaku seorang manusia. Karena seperti telah disebutkan oleh Syaikh Taqiyuddin An Nabhani dalam kitabnya Nizhamul Islam, “kebangkitan seorang manusia itu tergantung pada pemikirannya.”
Tiga pertanyaan dalam uqdatul kubro itu sederhana. Pertama, dari mana aku (manusia) berasal? Kedua, untuk apa aku (manusia) hidup di dunia ini? mengapa aku ditakdirkan untuk hidup di dunia? apa tujuanku sebenarnya? Ketiga, ke mana aku (manusia) akan pergi setelah aku mati?
Islam telah menjawab ketiga pertanyaan ini dengan sempurna, sebab Allah Taala sendiri yang telah menyediakan jawaban untuk ketiga pertanyaan tersebut. Namun terkadang manusia masih saja ada yang tidak puas serta tidak menerima akan jawaban tersebut. Wajar saja, sebab untuk memahami dan menerima jawabannya pun membutuhkan akal pikiran yang telah tunduk pada iman dalam diri. Tanpa iman, maka tidak akan mampu menerima pemahaman yang benar.
Lanjut halaman berikutnya >>>